Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the astra-sites domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/unsoed-dayalogama-lppm/htdocs/dayalogama.lppm.unsoed.ac.id/wp-includes/functions.php on line 6121

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the add-search-to-menu domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/unsoed-dayalogama-lppm/htdocs/dayalogama.lppm.unsoed.ac.id/wp-includes/functions.php on line 6121
Pembelajaran SD Berbasis Kearifan Lokal di Cibun Sunyalangu – Pusat Riset Budaya, Kearifan Lokal Dan Keagamaan

Pembelajaran SD Berbasis Kearifan Lokal di Cibun Sunyalangu

Pendampingan Pembelajaran Anak SD Berbasis Kearifan Lokal di Dusun Cibun Desa Sunyalangu

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unsoed bekerja sama dengan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah (BBPJT) menyelenggarakan inventarisasi sastra lisan di Dukuh Cibun, Desa Sunyalangu, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas. Kegiatan bersama yang dilakukan oleh Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Pelindungan dan Pemodernan Bahasa dan Sastra dan Pusat Penelitian Budaya Daerah  LPPM ini untuk merevitalisasi sastra lisan di Kabupaten Banyumas.

Koordinator KKLP Pelindungan dan Pemodernan Bahasa dan Sastra BBPJT, Shintya MS, mengatakan revitalisasi difokuskan pada objek sastra lisan yang hampir punah. “Pada tahun ini BBPJT akan merevitalisasi sastra lisan yang ada di Banyumas, yakni sastra lisan Maca Babad Pasir Luhur,” kata Shintya dalam rilisnya pada Selasa (31/5/2022).

Sementara itu koordinator Puslitbudpar  LPPM Unsoed, Imam Suhardi, menyatakan kegiatan maca babad tersebut berada di ambang kepunahan. “Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengetahui daya hidup sastra lisan maca babad yang maestronya sudah meninggal,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Komunitas Maca Babad Pasir Luhur, Puji Irawan, menyatakan terima kasih karena ada pihak-pihak yang peduli dengan budaya maca babad. Dengan adanya kepedulian dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah yang bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Jenderal Soedirman (LPPM Unsoed) Purwokerto, dia berharap budaya yang ada di Dusun Cibun tidak musnah.

“Apabila maca babad atau nembang kami selama ini kurang, kami sangat senang jika ada pihak-pihak yang peduli mengajari kami. Kami berharap budaya asli di dusun kami tetap lestari,” ungkap Puji.

Sementara itu Nisa Roiyasa dari tim Puslitbudpar LPPM Unsoed mengemukakan pihaknya selama ini telah terjun langsung untuk melestarikan sastra lisan Maca Babad Pasir Luhur yang mulai langka. Pihaknya juga telah mengajak anak-anak dan generasi muda untuk mengenal dan mencintai budaya sendiri serta melestarikannya.

“Kami berharap dengan dukungan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, akan lahir generasi penerus yang mampu melestarikan dan mengembangkan budaya luhur ini, yakni Maca Babad Pasir Luhur. Anak-anak akan dilatih maca babad ini,” tandas Mbak Nisa, panggilan akrab Nisa Roiyasa.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *