Bedah Novel Arya Penangsang: Sebuah Tafsir Ulang atas Mitos Arya Penangsang
Kegiatan ini adalah bedah novel karya sastrawan Purwokerto Nassirun Purwokartun. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Fakultas Ilmu Budaya Unsoed pada Selasa, 29 Oktober 2019. Hal ini dilakukan mengingat fasilitas dan kerjasama yang dilakukan LPPM dengan FIB untuk bersama meningkatkan kualitas SDM peneliti. Acara ini diharapkan sebagai langkah awal untuk merangsang para dosen dan mahasiswa menggali kearifan lokal dalam nilai-nilai budaya daerah. Acara ini dihadiri 100 peserta, baik dosen dan mahasiswa. Acara ini dihadiri oleh Nassirun Purwokartun sebagai penulis novel Arya Penangsang, Drs Bambang Lelono MHum, selaku pembedah naskah, dan dimoderatori oleh Imam Suhardi, selaku koordinator Puslitbudpar sekaligus penyelenggara acara ini.
Nasssirun dalam pembahasannya menyatakan bahwa keberadaan Arya Penangsang adalah sebuah mitos yang perlu diangkat sebagai sebuah diskusi sejarah. Sebab telah menjadi galibnya bahwa sejarah adalah milik pemegang kekuasaan. Sementara itu Bambang Lelono selaku pembedah menyatakan bahwa tampaknya pengarang sengaja hendak mendekonstruksi sejarah yang telah berakar di masyarakat melalui fiksi yang dibuatnya. Ini menjadi sebuah diskursus yang menarik bagi penikmat sejarah selain penikmat sastra.

Gambar. Drs Bambang Lelono M.Hum dan Nassirun Purwokartun